Yang paling langka di Indonesia

Ketika ngomongin Indonesia orang langsung tertuju kepada sebuah negara dengan kekayaan alam yang melimpah (flora dan fauna beraneka ragam, bahan tambang, hasil bumi, panorama alam, dsb.) serta penduduknya yang religius dan ramah tamah. Negara yang serba ada, gemah ripah loh jinawi, bahkan tongkat di tancap ke tanah pun bisa jadi tanaman.

Apakah semua itu masih ada dan mudah kita temui? Ternyata tidak. Semua itu sudah sulit kita temui dan menjadi sangat langka. Dari semua itu, ada beberapa yang super langka diantara yang paling langka, antara lain :

1. Harimau
Keberadaan harimau di Indonesia (harimau beneran - bukan yang jadi-jadian) sudah sangat langka, mungkin hanya dapat ditemui di hutan lebat (yang juga langka) dan jumlahnya hanya beberapa ekor saja). Sebagian lagi dapat ditemui di kebun binatang.

2. Orang yang jujur
Orang yang jujur kemungkinan masih ada, tapi mungkin sangat sedikit sekali... banget. Tapi kalau dilihat dari jumlah penduduk Indonesia, kemungkinannya masih lebih besar daripada jumlah harimau.

3. Uang yang benar-benar halal
Uang yang benar-benar bersih dan halal kemungkinan sudah langka. Hal ini dikarenakan perputaran uang dan sistem perekonomian yang kapitalis dan riba, juga semakin langkanya kejujuran dalam berbisnis. Ada istilah yang haram saja susah apalagi yang halal?

4. Orang utan
Jumlah orang utan sudah banyak berkurang disebabkan berkurangnya habitat mereka secara drastis. Perambahan dan pembalakan hutan yang sangat luar biasa adalah penyebab utama berkurangnya habitat orang utan.

5. Makanan tidak berbahan kimia buatan
Mulai dari pembibitan, pemrosesan hingga penyajian, hampir-hampir tidak ada makanan yang tidak menggunakan bahan kimia buatan, kecuali makanan yang diolah secara tradisional dengan bahan alami dan untuk konsumsi sendiri, ada gitu?... ada, namanya makanan organik, tapi belum populer dan harganya relatif mahal.

6. Pemimpin (birokrat, pejabat, direktur, manager, dll.) yang amanah
Sistem politik dan pemerintahan yang ada memberi peluang untuk korupsi. Politikus dan birokrat memanfaatkan kelemahan untuk memperkaya diri sendiri dan kroni. Hukum dan aturan bisa dibeli. Kongkalikong antara pemerintah dan swasta (pengusaha) memungkinkan terjadinya suap dan mark up. Hal ini menyebabkab pemimpin yang jujur dan bertanggung jawab menjadi sangat langka.

7. Gadis perawan
Pergaulan bebas, narkoba, pengaruh tv dan internet, kurangnya pengawasan orang tua, kurangnya pengetahuan agama serta perbandingan jumlah laki-laki dibanding perempuan (1:4), membuat banyak perempuan mengambil tindakan nekad untuk mendapatkan pasangan, melakukan seks pra nikah, bahkan ada yang rela menggadaikan dan menjual keperawanannya. Hal ini menyebabkan gadis yang masih perawan semakin langka, tidak hanya di kota besar, bahkan di pelosok desa sekali pun. Ingat, teliti sebelum membeli, gadis belum tentu perawan.

8. Perjaka tingting
Hampir sama dengan perempuan, faktor Pergaulan bebas, narkoba, pengaruh tv dan internet, kurangnya pengawasan orang tua, kurangnya pengetahuan agama ditambah lagi dengan tidak terlihatnya resiko bagi laki-laki yang melakukan seks pra nikah, membuat banyak pria sudah tidak perjaka lagi. Selain itu ada faktor rasio 1:4 yang menyebabkan adanya anggapan kasihan para perempuan kalau tidak dipacarai (digauli). Kalau perjaka tingtong mungkin masih banyak alias yang malu-malu, nggak laku-laku dan suka play alone...

9. Orang yang taat peraturan
Di saat kecepatan dan kemudahan menjadi tuntutan, orang yang tidak taat peraturan dan ingin mengambil jalan pintas semakin banyak. Sehingga orang yang taat dengan peraturan termasuk langka. Hingga ada istilah : peraturan untuk dilanggar.

10. Pelajar atau mahasiswa tidak nyontek
Sistem dan cara belajar yang salah, pergaulan yang lebih banyak hura-hura, bercanda dan main-main membuat sebagian pelajar dan mahasiswa kehilangan kepercayaan diri dan memilih menyontek, yang penting nilai bagus, dari pada rapor jelek lalu tidak naik kelas atau lulus ujian. Ayo ngaku...

11. Minah alias Minyak tanah
Akibat konversi (pemaksaan) minah ke gas dengan alasan mengurangi subsidi dan menghemat APBN, akhirnya dilakukan penjatahan sehingga minah menjadi barang mahal dan sangat langka.

12. Orang dermawan
Kondisi perekonomian yang sulit akibat krisis global membuat sebagian besar orang mengalami krisis kepedulian dan kedermawanan. Kalaupun ada yang masih mau nyumbang, biasanya dengan syarat diumumkan kepada orang banyak atau disiarkan di televisi, itu nyumbang apa kampanye?

13. Petani
Generasi muda di pedesaan lebih memilih berangkat ke kota untuk mengadu nasib, menjadi buruh pabrik, pengamen, pedagang kaki lima (harus rela harus dauber-uber satpol PP) dari pada menjadi petani di kampung. Menjadi petani = madesu (masa depan suram) katanya...

14. Anak yang taat dan patuh kepada orang tua
Pergaulan zaman sekarang memungkinkan berkurangnya ketaatan anak kepada orang tua. Hal ini juga ditunjang kurangnya contoh, tauladan, perhatian dan komunikasi yang baik dari orang tua.

15. Listrik
Kurangnya pasokan bahan bakar dan mesin pembangkit, menyebabkan sering terjadinya pemadaman listrik secara bergilir. Memang di beberapa daerah sudah tidak lagi dilakukan pemadaman secara bergilir, tetapi penyalaan secara bergilir... sami mawon.

"berfikir di waktu pagi, bekerja di waktu siang, makan di waktu petang, tidur di waktu malam"

Baca yang ini juga...



No comments:

Post a Comment